Thursday, September 03, 2015

Vektor

  No comments
6:34 AM

       Dalam fisika dikenal ada 2 macam besaran fisika yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Dalam fisika besaran juga dibedakan menjadi dua yaitu Besaran vektor dan besaran skalar. Besaran seperti suhu, massa, panjang, kelajuan dan waktu merupakan besaran skalar, sedangkan besaran kecepatan, percepatan, grafitasi dan perpindahan merupakan besaran vektor.
Besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai atau besar saja. Sedangkan besaran vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah.
Untuk menuliskan besaran vektor dapat digunakan aturan tertentu

PENGGAMBARAN DAN PENULISAN VEKTOR
Vektor dapat dikenal melalui gambar dan cara penulisannya. Vektor digambarkan dengandengan anak panah seperti gambar di bawah ini :
VEKTOR01
Anak panah terdiri pangkal ( A ) dan ujung ( B ). Besarnya vektor F dinyatakan oleh panjang anak panah yaitu  30 cm, Sedangkan arah vektor adalah dari A ke B, yaitu Q derajat.
Lambang vektor ditunjukkan oleh satu huruf yang dicetak tebal misalnya F , jika kita menuliskan dengan tangan , vektor dinyatakan dengan satu huruf besar yang dilengkapi anak panah dalam tanda mutlak yaitu | F | .
Untuk panjang vektor digunakan huruf tanpa anak panah dan tidak dicetak tebal misalnya F atau dengan atau huruf dengan anak panah dalam tanda mutlak .
Vektor  A dan B adalah dua vektor yang sama – sama mempunyai kordinat titik dan panjang yang sama, tetapi berbeda karena memiliki arah yang berbeda.
VEKTOR02
Vektor A dan vektor B adalah dua vektor yang sama – sama mempunyai koordinat titik dan panjang yang sama, tetapi berbeda karena memiliki arah yang berbeda.
Sekarang perhatikan vektor – vektor A, B, C, D, E, F, G, H DAN I pada gambar di bawah. setiap titik asal dan titik ujujng vektor – vektor tersebut mempunyai koordinat yang berbeda tetapi panjang dan arahnya sama. Vektor – vektor semacam ini disebut vektor – vektor yang ekivalen.
VEKTOR03
Jadi, berdasarkan definisi vektor ekivalen Anda dapat menampilkan suatu vektor dalam bentuk vektor lain dengan cara menggeser posisi vektor lain tanpa mengubah besar dan arahnya. Misalkan jika kita menggeser pangkal vektor A tanpa mengubah besar dan arahnya maka akan diperoleh vektor – vektor B, C, D, E, F, G, H dan I
Untuk menentukan panjang suatu vektor kita dapat menggambarkan vektor tersebut dalam koordinat kartesius seperti gambar di bawah. Misal titik R merupakan titik ujung vektor E, dengan koordinat (a,b), sedadngkan titik awal vektor adalah (0,0). Nilai a dan b disebut sebagai komponen vektor E. Jika panjang vektor E, kita nyatakan dengan E, panjang vektor E, dapat ditentukan dengan teorema phytagoras
vektor04
Panjang vektor ditulis dalam harga mutlak karena merupakan besaran skalar yang nilainya selalu positip meskipun vektor mengarah pada sumbu -x dan sumbu -y negatip.

RESULTAN VEKTOR
Sebuah besaran vector memiliki kesamaan dengan besaran scalar yaitu dapat dijumlahkan, dikurangkan atau dikalikan .
Perhatikan gambar di bawah ini :
vektor01
Misal seorang siswa dari titik O bergerak 4 meter ke timir menuju titik Q, selanjutnya bergerak ke utara 3 meter menuju titik P. Jika perpindahan pertama kita lambangkan dengan vector A dan perpindahan ke dua dengan vector B, maka perpindahan total dilambangkan dengan vector C, yaitu vector yang berpangkal pada titik O, dan berujung di titik P. Vektor C dinamakan vector resultan atau vector penjumlahan dari dua vector yaitu vector A dan vector B atau dapat ditulis :
C = A + B
Pada gambar di atas, panang vector A = 4 m dan panjang vector B = 3 m.  Apakah panjang vector C = 4m + 3m ?. Ternyata tidak!. Vektor C merupakan sisi miring dari segitiga siku – siku OPQ, yang sesuai dengan dalil pithagoras yaitu panjang C :
vektor02
KOMPONEN SUBUAH VEKTOR
Bagaimana sebua vector dibentuk oleh dua vector lain yang saling tegak lurus ?. Vektor – vector yang saling tegak lurus merupakan vector – vector yang dijumlahkan disebut komponen vector.
vektor03
Perhatikan gambar di atas, Vektor V merupakan penjumlahan dari vector Vx dan Vy dikatakan bahwa vector Vx dan vector Vy merupakan komponen tegak lurus dari vector V, karena sudut yang dibentuk oleh vector V dengan sumbu Vx sama dengan Vy maka besarnya Vx an Vy dapat dihitung dengan rumus :
Vx = V cos Ɵ
Vy = V sin Ɵ


Sumber :
https://iksan35.wordpress.com/fisika-kelas-x/vektor/

Read More

Wednesday, September 02, 2015

Dimensi

  No comments
1:13 PM

      Dimensi adalah ekspresi huruf dari kuantitas yang diturunkan dari besaran pokok, tanpa mempertimbangkan nilai numerik. Dalam setiap sistem pengukuran, seperti sistem metrik, besaran tertentu dianggap sebagai besaran pokok, dan semua yang lainnya akan dianggap berasal dari mereka yang kemudian disebut sebagai besaran turunan. Sistem dimana panjang (L), waktu (T), dan massa (M) tersebut dijadikan sebagai besaran pokok. Pada gaya, asal dimensi penyusun besaran pokok ditentukan oleh hukum kedua Newton tentang gerak yaitu ML/T2. Tekanan (gaya per satuan luas) maka memiliki dimensi M/LT2, usaha atau energi (gaya kali jarak) memiliki dimensi ML2 /T2; dan daya (energi per satuan waktu) memiliki dimensi ML2/ T3 jumlah mendasar lainnya juga didefinisikan, seperti muatan listrik dan intensitas cahaya. Ekspresi dari setiap besaran tertentu dalam besaran pokok dikenal sebagai analisis dimensi dan sering memberikan wawasan fisik ke dalam hasil penghitungan matematika.

Besaran Pokok dan Dimensi

 Besaran Turunan dan Dimensi

Contoh Soal Dimensi



Sumber :
https://gurumuda.net/dimensi-fisika.htm



Read More

Besaran dan Satuan

  No comments
1:04 PM



A. BESARAN

Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur, mempunyai nilai yang dapat dinyatakan dengan angka dan memiliki satuan tertentu. Besaran dibagi menjadi beberapa bagian :
1.      Besaran Pokok
Besaran pokok merupakan besaran yang dipandang berdiri sendiri dan tidak diturunkan dari besaran lain. Sampai saat ini ditetapkan 7 besaran pokok sebagai berikut :
Besaran Pokok
Satuan
Panjang
Massa
Waktu
Suhu
Kuat Arus Listrik
Kuat Cahaya
Jumlah Zat
kilometer, meter, sentimeter
kilogram , gram , ton
tahun, hari, sekon , menit
fahrenheit , kelvin , celcius
ampere (A)
kandela (cd)
mol

2.      Besaran Turunan
Besaran turunan ialah besaran yang diturunkan dan diperoleh dari besaran-besaran pokok. Misalkan luas didefinisikan sebagai hasilkali dua besaran panjang (yaitu panjang kali lebar). Jika satuan panjang dan lebar masing-masing adalah meter, maka besaran luas adalah besaran turunan yang mempunyai satuan meter x meter atau m2. Contoh yang lain adalah besaran kecepatan yang diperoleh dari hasil bagi jarak dengan waktu. Jarak merupakan besaran panjang yang mempunyai satuan meter, sedangkan waktu mempunyai satuan sekon. Maka besaran kecepatan merupakan besaran turunan dari besaran pokok panjang dibagi besaran pokok waktu, sehingga satuannya meter/sekon atau m/s. Berikut ini adalah beberapa contoh besaran turunan beserta satuannya.
Besaran Turunan
Rumus
Satuan
Volume
Massa Jenis
Percepatan
Gaya
Usaha & Energi
Daya
Tekanan
Muatan Listrik
panjang x lebar x tinggi
massa/volume
kecepatan/waktu
massa x percepatan
gaya x perpindahan
usaha/waktu
gaya/luas
kuat arus x waktu
m3, cm3, liter
kg/m3
m/s2
kg.m/s2, newton
kg.m2/s2, joule
kg.m2/s3, watt
kg/(m.s2), pascal
A.s, coulomb

3.      Besaran Skalar

            Pada saat anda menghitung luas sebuah bidang bujur sangkar, maka anda hanya menyebut angka (nilai) nya saja, misalkan 25 cm² Demikian pula, saat anda membeli dan menimbang satu keranjang buah mangga, maka pada timbangan tertera angka yang menunjukkan massa mangga tersebut, misalkan 4 kg.
Pada contoh tersebut diatas, besaran Luas bujur sangkar dan Massa mangga merupakan besaran skalar, yaitu besaran yang hanya memilik besar (nilai) saja dan tidak memiliki arah.
Contoh besaran Skalar yaitu, panjang, massa, waktu, suhu, massa jenis, volume, enegi potensial, usaha, potensial listrik, energi listrik dan lainsebagainya.

4.      Besaran Vektor

 Jika sebuah mangga yang anda beli tadi, berada dalam genggaman tangan anda, yang semula diam, kemudian terjatuh. Apa yang anda amati? Buah mangga tersebut jatuh kearah lantai, yang disebabkan oleh Gravitasi Bumi (Gaya). Pada gerak mangga, dari keadaan diam bergerak dengan kecepatan yang terus bertambah dengan arah kebawah hingga menyentuh lantai. Dari kejadian tersebut, kita dapat menyebutkan bahwa, besaran Gaya dan besaran Kecepatan merupakan besaran Vektor, yaitu besaran yang memilik nilai dan arah.

NO
BESARAN SKALAR
BESARAN VEKTOR
1
Jarak
Perpindahan
2
Massa
Berat
3
Panjang
Percepatan
4
Kelajuan
Kecepatan
5
Volume
Percepatan gravitasi
6
Waktu
Momentum
7
Energi Potensial
Impuls
8
Energi Kinetik
Gaya
9
Usaha
Momen Gaya
10
Daya
Tegangan Permukaan
11
Massa Jenis
Gaya gesek
12
Muatan Listrik
Induksi Magnetik
13
Potensial Listrik
Medan gravitasi
14
Jumlah Zat
Medan Listrik
15
Kerapatan arus
Tekanan

 B. SATUAN

            Satuan adalah pernyataan yang menjelaskan arti dari suatu besaran. Sistem satuan yang biasa  digunakan pada besaran pokok dan besaran turunan asalah sistem Satuan Internasional (SI) atau biasa dikenal sebagai sistem metrik yaitu meter, kilogram dan sekon yang disingkat MKS. Selain sistem metrik yang lain adalah CGS (centimeter, gram, sekon). Adapula British Engineering System yang biasa disebut sebagai sistem FPS (foot, pound, sekon).

Tabel Satuan Internasional (SI)
Besaran
SI
Besaran Pokok
Panjang
Massa
Waktu
Suhu
Kuat Arus Listrik
Kuat Cahaya
meter
kilogram
sekon
kelvin
ampere
kandela
Besaran Turunan
Jumlah Zat
Luas
Kecepatan
Volume
Massa Jenis
Percepatan
Gaya
mol
m2
m/s
m3
kg/m3
m/s2
kg.m/s2, N

Pada sistem metrik, satuan yang lebih besar dan lebih kecil didefinisikan dalam kelipatan 10 dari satuan standar. Jadi 1 kilometer (km) adalah 1000 m atau 103m, 1 centimeter (cm) adalah 1/100 m atau 10-2 m dan seterusnya. Awalan “centi”, “kilo”, “mili”, dan yang lainnya dapat diterapkan tidak hanya pada satuan panjang, tetapi juga satuan volume, massa, atau metrik lainnya. Misalnya saja 1 centiliter (cL) adalah 1/1000 liter dan 1 kilogram adalah 1000 gram. Tabel 4 menunjukkan awalan-awalan metrik yang sering digunakan dalam berbagai satuan.


Sumber :

Read More